Monday, June 6, 2022

Tips Dapat 7.5 Pada IELTS Speaking Test

Hi everyone! Saya mau berbagi pengalaman pertama saya mengikuti tes IELTS (International English Language Testing System), terutama pada bagian speaking test. Jika kalian sering melihat meme dimana speaking adalah bagian paling susah diantara 4 keterampilan berbahasa lainnya yaitu reading, writing, dan listening, berbeda dengan saya yang justru, berdasarkan pengalaman dan hasil IELTS, skor speaking saya  paling besar. Berikut skor yang saya dapat secara keseluruhan.


Ini adalah skor IELTS pertama saya. Sebelumnya saya tidak pernah mengambil test, sekalipun latihan. Karena skor speaking test saya paling besar, jadi saya mau berbagi pengalaman dan tips bagaimana cara saya bisa mendapatkan skor tersebut.

1. Sering nonton mock test di youtube. Ada banyak sekali mock test yang bisa kalian tonton di Youtube. Itu juga yang saya lakukan saat akan test IELTS. Persiapan saya untuk tes IELTS sekitar 1 minggu, dan jujur saya banyak mempersiapkan diri untuk tes speaking dibanding ketiga keterampilan lainnya. Ternyata hasilnya, cukup memuaskan.

2. Memperbanyak kosakata dan idiom. Saya suka sekali membuat konten di instagram mengenai cara alternatif untuk mengatakan sebuah kalimat, saya juga suka membuat konten tentang idiom beserta contoh penerapannya dalam kalimat. Saat saya akan membuat konten, saya tentu belajar dulu, mencari tahu di google, dan melakukan riset dari berbagai sumber. Itu sangat membantu saya untuk mengucapkan kata atau kalimat yang lebih bervariasi. Tapi hati-hati, katanya terlalu kebanyakan idiom bisa juga mempengaruhi nilai, terutama jika pengaplikasiannya tidak sesuai dengan kalimat. 

3. Hindari menghafal jawaban. Pertanyaan dari penguji sebagian biasanya bisa ditebak. Seperti pada speaking test part 1 umumnya seputar pekerjaan, keluarga, kampung halaman, atau hobi. Saat saya test, saya mendapatkan pertanyaan mengenai kampung halaman atau home town. Saya merasa cukup beruntung karena pertanyaan tersebut sesuai dengan apa yang saya persiapkan. Saya cukup banyak membaca mengenai kampung halaman saya, memahaminya, dan berlatih mengucapkannya sewajar mungkin. Konon katanya penguji bisa tahu saat kita menghafal jawaban.

4. Mengembangkan jawaban. Coba jawab pertanyaan penguji dengan lengkap tidak hanya sekedar yes, no, definitely, sure. Tapi juga perluas dan kembangkan jawaban kamu. Ini bisa meyakinkan penguji bahwa kamu mampu berbicara secara rinci tentang suatu topic, tapi tidak usah terlalu panjang juga ya.

5. Memperhatikan pronounciation. Di poin 2 saya menyebutkan bahwa idealnya kita memiliki beberapa alternatif kosakata, tapi harap diperhatikan juga agar pronounciation atau pengucapannya betul. Untuk tahu bagaimana pengucapan sebuah kata, kamu bisa pakai google translate dan itu sangat membantu.

6. Berlatih topik-topik yang umum. Pada speaking test part 2 mengharuskan kamu untuk berbicara tentang topic tertentu sekitar 2 menit dengan persiapan hanya 1 menit. Coba berlatih topik-topik umum yang biasanya muncul seperti pariwisata, pendidikan, internet, lingkungan, dan lain-lain. Saat saya test, pertanyaan speaking test part 2 adalah tentang keterampilan apa yang saya dapat, kapan, dan dari siapa. Saat berlatih mengenai topik umum, untungnya saya sempat membaca mengenai communication skill. Jadi jawaban saya, saya kaitkan dengan topik tersebut.

7. Last but not least, punya speaking partner. Tidak semua orang bisa belajar secara otodidak. Untuk belajar grammatic dan memperbanyak kosakata bisa jadi sudah dilakukan di sekolah bahkan sejak SD, tapi untuk mendorong murid berbicara sepertinya pendidikan di Indonesia tidak mendukung untuk pengembangan skill tersebut. Oleh karena itu, penting sekali untuk punya speaking partner atau teman untuk berbicara dalam bahasa inggris. Ini bermanfaat sekali saat akan test IELTS karena bagaimanapun saat kita menjalankan speaking test, kita juga harus belajar mendengarkan agar bisa menjawab pertanyaan dari penguji dengan relevan. Kalau kamu perlu speaking partner, boleh follow instagram saya @lisankyrana.

Monday, June 15, 2020

Tempat Favorit Untuk Relaksasi Ragawi


Saya paling suka membahagiakan diri sendiri :D Kalau nggak jalan-jalan, heaven buat saya adalah melakukan treatment terutama dipijat di tempat spa. Paling tidak setiap 10 hari atau dua minggu sekali, saya menghabiskan waktu 2-3 jam di sana. Dalam tulisan kali ini, saya akan me-review tempat spa yang pernah saya coba di Tasikmalaya, sebagian sudah tutup dan unavailable (tapi therapist-nya ternyata sama, berputar-putar dari satu tempat spa ke tempat spa lainnya, nanti saya ceritakan di bawah).

Ketergantungan saya dengan pijatan atau treatment spa lainnya berawal dari dapat tiket gratis untuk spa saat saya masih menjadi jurnalis di Radar Tasikmalaya. Lama-lama ketagihan juga dan mengeluarkan bajet sendiri. Dulu, pertama saya nyoba spa paket lengkap di De Lavie yang berada di Jalan BKR (tapi sayangnya sekarang sudah tutup). Di sana, sekitar 2012, pertama kali saya merasakan sensasi treatment hot stone theraphy dan ketagihan sampai sekarang.

Saya suka banget dipijat di De Lavie karena tempatnya besar, homey, dan nggak terlalu banyak orang. Hal lain yang saya suka dari De Lavie adalah tempat sauna nya yang istimewa. Berupa kotak kayu yang cukup luas, bukan alat sauna biasa yang kalau kita masuk hanya menyisakan kepala saja yang nongol :D

Suatu hari saat saya mau spa ke sana, eh tiba-tiba ada orang datang dari dalam tempat tersebut dan mengatakan bahwa tempat spa-nya sudah tutup :( Wah, tempat sekeren itu tutup, padahal pas pembukaan sampai mendatangkan wali kota segala untuk gunting pita. Saat itu Walikota Tasik lagi dijabat Pak Syarif Hidayat.

Lalu saya nggak pernah tahu lagi tempat spa di Tasik yang ada hot stone theraphy-nya. Kadang saya dipijat di rumah aja sama tukang pijat kampung. Sesekali ke Tosyma yang ada di seberang gapura Perum Situ Gede Indah, karena di sana saya menemukan tukang pijat yang cocok. Tapi nggak lama kemudian, tukang pijatnya resign dan jadi tukang bakso :D

Sampai akhirnya saya nemu Valli di Plaza Asia. Di sana ada treatment hot stone theraphy yang paling saya suka. Setelah ngobrol-ngobrol, terapisnya ternyata bekas terapis di De Lavie BKR :D Tapi setelah berbulan-bulan treatment di Valli, saya pernah berhenti mengunjungi tempat tersebut karena merasa trauma, suatu kali selama dipijat, orang yang ada di bilik sebelah NGOROK dan sangat mengganggu. Berhenti berlangganan sesimpel karena alasan tersebut :3

Saya balik lagi pakai jasa pijat orang kampung sini, kadang ke tempat pijat / spa lain seperti Sriwulan Spa yang ada di BKR, balik Tosyma lagi, atau kadang ke Elmira (sekarang Elmira sudah tutup). Setiap tempat spa punya kelebihan tersendiri. Kayak Sriwulan Spa yang terapis-terapisnya ramah banget, tapi kadang di sana satu terapis meng-handle 2 orang (kalau lagi rame) dan ini kayaknya bikin rempong, si terapis nggak fokus memberikan pelayanan terbaik karena pasti capek bolak-balik ke dua bilik. Makanya, kadang pergi ke tempat spa yang enak tuh yang tempatnya sepi, nggak terlalu banyak konsumen, atau pilih waktu non weekend. 

Seperti hari Senin atau Selasa :D Saya paling menghindari ke tempat spa hari Sabtu dan Minggu karena pasti penuh. Kecuali kalau pengen banget haha.

Terus, sayangnya di Sriwulan Spa nggak bisa pinjam hair drier (kena charge), padahal kalau habis spa kan pasti rambut dikeramas karena kena minyak/krim pijat. Nggak seberapa sih kayaknya kalau kena charge pakai hair drier, tapi akan lebih memuaskan kalau gratis kayak di Valli dan tempat spa lain yang pernah saya coba :D

Saya nggak tahu berapa charge yang akan diberikan kalau kita pinjam hair drier karena nggak begitu sering juga ke Sriwulan Spa, apalagi rumah saya dekat, jadi saya suka langsung pulang dan keringin rambut pakai hair drier di rumah aja. Modal listrik beberapa watt :p

Saya juga pernah beberapa bulan berlangganan di Elmira Body Care di Ruko Permata Regency. Di sana nemu terapis yang kepake banget (karena terapis kan seringkali cocok-cocokan). Tapi nggak lama kemudian, si terapis tersebut resign dan saya bingung :D Kalau lagi perlu banget dipijat jadinya pakai terapis yang ada aja. Tapi minta yang jam terbangnya tinggi karena lebih terjamin kualitas pijatannya.

Pernah juga nyoba go massage. Cuma sekali, dan dapatin terapis tuna netra! Awalnya mau cancel karena nggak mau dipijat sama tuna netra soalnya tempat pijatnya diatas, naik tangga, rempong buat tuna netra dan ternyata beneran deh. Awalnya mau dicancel, tapi nggak bisa (soalnya baru pertama pakai go massage). Akhirnya ditungguin deh!

Setelah nunggu lebih dari 1 jam (beneran lho!) akhirnya terapisnya datang diantar gojek. Anyway, dia sangat berterimakasih lho karena saya nggak cancel. Karena biasanya setiap dapat orderan, tidak jarang klien yang dapat jasa dia via go massage meng-cancel karena nggak mau dipijat tuna netra. Dari sana saya merasa kasihan. 

Selama mijat, terapisnya kepo banget dan ngajak ngobrol terus. Kadang dia menceritakan dirinya sendiri, bahwa katanya dia baru saja menikah, padahal saya nggak nanya. Enaknya kan tidur tuh kalau dipijat, ini saya harus meladeni pertanyaan tukang pijat. Giliran saya bilang bahwa saya mau tidur, eh dia ikutan tidur HAHAHAHA. Ini beneran lho! Pas lagi enak tidur, kok tangan dia berhenti mijat, ternyata dia ketiduran, tangannya tetap menyentuh badan saya, tapi cuma dipegang doang, dipijat kagak. 

Lalu saya panggil dan bangunin, dia nyahut dan minta maaf katanya semalam mijat sampai malam banget dan kurang tidur. Hmmm, setelah itu nggak pernah lagi deh pakai go massage.

Saya juga pernah dapat informasi dari kakak saya di Perum Situgede bahwa di sekitar sana ada tempat spa muslimah. Namanya Ganiasist Spa. Katanya ada hotstone theraphy!! Wow! Saya senang sekali. Mbak terapisnya ramah dan di sana boleh pinjem hair drier secara gratis kalau sudah beres mandi hehehe… Juga bisa dipanggil ke rumah. Saya cukup lama berlangganan di Ganiasist Spa, tapi karena karyawannya hanya 2 orang, kita harus reservasi dulu. Waktu saya lagi tinggal di Sukaraja, kalau ke Tasik kadang sedih karena nggak kebagian spa di Ganiasist, karena gak booking sebelumnya.

Cuma Ganiasist Spa akhir-akhir ini sering tutup, sudah reservasi, tiba-tiba ngecancel. Nggak tahu kenapa ya. Apakah mungkin terapisnya jadi berkurang? Sejak Corona sampai sekarang, Ganiasist Spa nggak pernah buka lagi, mau reservasi, di Whatsapp pun ceklis satu. Jadi, saya balik lagi ke Valli. Meskipun hot stone theraphy sudah tidak ada lagi di Valli, saya nemuin terapis favorit saya di Elmira yang ternyata pindah kerja ke sana hehehe… Jadi, sekarang Valli menjadi tempat pelarian saya kalau perlu relaksasi.

Satu lagi yang saya suka di Valli adalah aromaterapi yang ada di seluruh ruangannya, sangat tajam kayak ngehirup inhaler tapi enak banget dihirupnya, bikin hidung plong, segarnya sampai otak :D Pokoknya, begitu masuk, langsung nyess di hidung. Nggak pernah nemu aromaterapi seenak itu di tempat spa lain yang pernah saya coba.

Itu sih dinamika saya dalam mencari kenyamanan di dunia spa :D Kalau kamu suka spa dimana?

Thursday, June 11, 2020

Kronologis Setoran Tunai Tertelan di ATM BCA


Sudah lama nggak nulis di blog karena sibuk dan nggak punya tema atau hal-hal yang perlu dibahas. But thanks to BCA (Bank Central Asia) yang sudah memberikan saya ide dan konten untuk nge-blog kembali. Blog ini akan berisi seputar complain saya terhadap bank tersebut.

Sebelumnya, saya mengucapkan terimakasih selama menjadi nasabahnya kurang lebih mau 10 tahun, saya merasa dimudahkan untuk bertransaksi dimanapun dan kapanpun karena ATM-nya banyak dimana-mana. Fasilitas internet banking & m-banking juga sangat memudahkan kehidupan finansial saya.

Tapi pagi ini saya dibuat kesal oleh salah satu ATM yang ada di BCA Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya. Satu atau dua kali dalam seminggu, saya biasa setor tunai ke BCA yang ada di Jalan HZ Mustofa. Saya biasa memisahkan uang 50-100 ribuan dari hasil usaha untuk setor langsung ke ATM daripada ke teller untuk menghemat waktu, maklum cuma pencari receh keberkahan :D

Begitu sampai di ruangan ATM, saya langsung bertransaksi di mesin untuk setor tunai dengan memasukkan beberapa lembar uang 50-100 an. Seringkali tidak saya hitung karena biasanya terhitung otomatis oleh mesin saat akan dimasukkan ke dalam rekening. Namun pagi tadi kayaknya lagi apes. Tiba-tiba mesin error, uang yang saya sudah masukkan ke kotak tempat memasukkan uangnya tertutup namun uang tidak bisa dimasukkan ke rekening. Hanya ada tulisan ‘silakan ambil kartu Anda’.

Untung memancing kap uangnya terbuka, saya coba narik uang. Ternyata error juga, hanya ada perintah untuk kembali mengambil kartu. Saya coba minta tolong satpam, dia langsung merekomendasikan saya agar langsung ke Customer Service. Untung lagi jam kerja, jadi langsung diproses.

Setelah bertemu CS, saya jadi galau juga pas tahu uang pasti akan aman dan nanti akan dilihat selisihnya dari sisa di ATM sama uang yang saya setorkan, tapi uangnya akan masuk ke rekening dalam 7 hari. Cukup panik dan sedih buat para pencari receh kayak saya dimana uang dengan nominal tersebut lumayan untuk puter-puter modal cari cuan.

Yang saya kecewa dari ATM BCA tersebut adalah, screen yang ada di ATM menandakan siapapun bisa bertransaksi tarik/setor tunai. Sangat jelas screen setor tunai centang/ceklis hijau. Tidak tanda X merah. Setelah saya coba bikin story di instagram, beberapa teman yang bekerja di perbankan (sebagian bekerja di BCA) meyakinkan saya untuk tenang karena uang pasti akan kembali. Pasti sih kalau itu… Bank sekelas BCA mana ada mengecewakan nasabahnya.. untuk yang kedua kalinya :) 



Meski lagi nggak beruntung karena punya masalah kayak gini, saya masih merasa beruntung karena masih punya sisa tabungan untuk menyambung hidup dan usaha saya. Target 2021 jadi nasabah BCA Prioritas wkwkwk, kalau nggak ganti bank.

Kebayang kalau orang yang uangnya tertelan nggak punya tabungan dan uang yang tertelannya itu buat bayar kuliah/cicilan yang besok jatuh tempo, yang kalau nggak dibayar hari itu tamatlah riawayatnya. Untung saya nggak, uang tertelan segitu mah masih bisa hidup, beli makan, beli quota dan beli bensin. Alhamdulillah.

Yaudah, segitu dulu ceritanya. Mudah-mudahan duitnya balik kurang dari seminggu, meski barusan banget ada salah satu teman menceritakan kejadian serupa dan uangnya katanya balik dalam waktu lebih dari 10 hari :D

NB: Anyway, uang saya sudah balik dalam 2 hari. Alhamdulillah. Tulisan ini diupdate.