Monday, June 15, 2020

Tempat Favorit Untuk Relaksasi Ragawi


Saya paling suka membahagiakan diri sendiri :D Kalau nggak jalan-jalan, heaven buat saya adalah melakukan treatment terutama dipijat di tempat spa. Paling tidak setiap 10 hari atau dua minggu sekali, saya menghabiskan waktu 2-3 jam di sana. Dalam tulisan kali ini, saya akan me-review tempat spa yang pernah saya coba di Tasikmalaya, sebagian sudah tutup dan unavailable (tapi therapist-nya ternyata sama, berputar-putar dari satu tempat spa ke tempat spa lainnya, nanti saya ceritakan di bawah).

Ketergantungan saya dengan pijatan atau treatment spa lainnya berawal dari dapat tiket gratis untuk spa saat saya masih menjadi jurnalis di Radar Tasikmalaya. Lama-lama ketagihan juga dan mengeluarkan bajet sendiri. Dulu, pertama saya nyoba spa paket lengkap di De Lavie yang berada di Jalan BKR (tapi sayangnya sekarang sudah tutup). Di sana, sekitar 2012, pertama kali saya merasakan sensasi treatment hot stone theraphy dan ketagihan sampai sekarang.

Saya suka banget dipijat di De Lavie karena tempatnya besar, homey, dan nggak terlalu banyak orang. Hal lain yang saya suka dari De Lavie adalah tempat sauna nya yang istimewa. Berupa kotak kayu yang cukup luas, bukan alat sauna biasa yang kalau kita masuk hanya menyisakan kepala saja yang nongol :D

Suatu hari saat saya mau spa ke sana, eh tiba-tiba ada orang datang dari dalam tempat tersebut dan mengatakan bahwa tempat spa-nya sudah tutup :( Wah, tempat sekeren itu tutup, padahal pas pembukaan sampai mendatangkan wali kota segala untuk gunting pita. Saat itu Walikota Tasik lagi dijabat Pak Syarif Hidayat.

Lalu saya nggak pernah tahu lagi tempat spa di Tasik yang ada hot stone theraphy-nya. Kadang saya dipijat di rumah aja sama tukang pijat kampung. Sesekali ke Tosyma yang ada di seberang gapura Perum Situ Gede Indah, karena di sana saya menemukan tukang pijat yang cocok. Tapi nggak lama kemudian, tukang pijatnya resign dan jadi tukang bakso :D

Sampai akhirnya saya nemu Valli di Plaza Asia. Di sana ada treatment hot stone theraphy yang paling saya suka. Setelah ngobrol-ngobrol, terapisnya ternyata bekas terapis di De Lavie BKR :D Tapi setelah berbulan-bulan treatment di Valli, saya pernah berhenti mengunjungi tempat tersebut karena merasa trauma, suatu kali selama dipijat, orang yang ada di bilik sebelah NGOROK dan sangat mengganggu. Berhenti berlangganan sesimpel karena alasan tersebut :3

Saya balik lagi pakai jasa pijat orang kampung sini, kadang ke tempat pijat / spa lain seperti Sriwulan Spa yang ada di BKR, balik Tosyma lagi, atau kadang ke Elmira (sekarang Elmira sudah tutup). Setiap tempat spa punya kelebihan tersendiri. Kayak Sriwulan Spa yang terapis-terapisnya ramah banget, tapi kadang di sana satu terapis meng-handle 2 orang (kalau lagi rame) dan ini kayaknya bikin rempong, si terapis nggak fokus memberikan pelayanan terbaik karena pasti capek bolak-balik ke dua bilik. Makanya, kadang pergi ke tempat spa yang enak tuh yang tempatnya sepi, nggak terlalu banyak konsumen, atau pilih waktu non weekend. 

Seperti hari Senin atau Selasa :D Saya paling menghindari ke tempat spa hari Sabtu dan Minggu karena pasti penuh. Kecuali kalau pengen banget haha.

Terus, sayangnya di Sriwulan Spa nggak bisa pinjam hair drier (kena charge), padahal kalau habis spa kan pasti rambut dikeramas karena kena minyak/krim pijat. Nggak seberapa sih kayaknya kalau kena charge pakai hair drier, tapi akan lebih memuaskan kalau gratis kayak di Valli dan tempat spa lain yang pernah saya coba :D

Saya nggak tahu berapa charge yang akan diberikan kalau kita pinjam hair drier karena nggak begitu sering juga ke Sriwulan Spa, apalagi rumah saya dekat, jadi saya suka langsung pulang dan keringin rambut pakai hair drier di rumah aja. Modal listrik beberapa watt :p

Saya juga pernah beberapa bulan berlangganan di Elmira Body Care di Ruko Permata Regency. Di sana nemu terapis yang kepake banget (karena terapis kan seringkali cocok-cocokan). Tapi nggak lama kemudian, si terapis tersebut resign dan saya bingung :D Kalau lagi perlu banget dipijat jadinya pakai terapis yang ada aja. Tapi minta yang jam terbangnya tinggi karena lebih terjamin kualitas pijatannya.

Pernah juga nyoba go massage. Cuma sekali, dan dapatin terapis tuna netra! Awalnya mau cancel karena nggak mau dipijat sama tuna netra soalnya tempat pijatnya diatas, naik tangga, rempong buat tuna netra dan ternyata beneran deh. Awalnya mau dicancel, tapi nggak bisa (soalnya baru pertama pakai go massage). Akhirnya ditungguin deh!

Setelah nunggu lebih dari 1 jam (beneran lho!) akhirnya terapisnya datang diantar gojek. Anyway, dia sangat berterimakasih lho karena saya nggak cancel. Karena biasanya setiap dapat orderan, tidak jarang klien yang dapat jasa dia via go massage meng-cancel karena nggak mau dipijat tuna netra. Dari sana saya merasa kasihan. 

Selama mijat, terapisnya kepo banget dan ngajak ngobrol terus. Kadang dia menceritakan dirinya sendiri, bahwa katanya dia baru saja menikah, padahal saya nggak nanya. Enaknya kan tidur tuh kalau dipijat, ini saya harus meladeni pertanyaan tukang pijat. Giliran saya bilang bahwa saya mau tidur, eh dia ikutan tidur HAHAHAHA. Ini beneran lho! Pas lagi enak tidur, kok tangan dia berhenti mijat, ternyata dia ketiduran, tangannya tetap menyentuh badan saya, tapi cuma dipegang doang, dipijat kagak. 

Lalu saya panggil dan bangunin, dia nyahut dan minta maaf katanya semalam mijat sampai malam banget dan kurang tidur. Hmmm, setelah itu nggak pernah lagi deh pakai go massage.

Saya juga pernah dapat informasi dari kakak saya di Perum Situgede bahwa di sekitar sana ada tempat spa muslimah. Namanya Ganiasist Spa. Katanya ada hotstone theraphy!! Wow! Saya senang sekali. Mbak terapisnya ramah dan di sana boleh pinjem hair drier secara gratis kalau sudah beres mandi hehehe… Juga bisa dipanggil ke rumah. Saya cukup lama berlangganan di Ganiasist Spa, tapi karena karyawannya hanya 2 orang, kita harus reservasi dulu. Waktu saya lagi tinggal di Sukaraja, kalau ke Tasik kadang sedih karena nggak kebagian spa di Ganiasist, karena gak booking sebelumnya.

Cuma Ganiasist Spa akhir-akhir ini sering tutup, sudah reservasi, tiba-tiba ngecancel. Nggak tahu kenapa ya. Apakah mungkin terapisnya jadi berkurang? Sejak Corona sampai sekarang, Ganiasist Spa nggak pernah buka lagi, mau reservasi, di Whatsapp pun ceklis satu. Jadi, saya balik lagi ke Valli. Meskipun hot stone theraphy sudah tidak ada lagi di Valli, saya nemuin terapis favorit saya di Elmira yang ternyata pindah kerja ke sana hehehe… Jadi, sekarang Valli menjadi tempat pelarian saya kalau perlu relaksasi.

Satu lagi yang saya suka di Valli adalah aromaterapi yang ada di seluruh ruangannya, sangat tajam kayak ngehirup inhaler tapi enak banget dihirupnya, bikin hidung plong, segarnya sampai otak :D Pokoknya, begitu masuk, langsung nyess di hidung. Nggak pernah nemu aromaterapi seenak itu di tempat spa lain yang pernah saya coba.

Itu sih dinamika saya dalam mencari kenyamanan di dunia spa :D Kalau kamu suka spa dimana?

Thursday, June 11, 2020

Kronologis Setoran Tunai Tertelan di ATM BCA


Sudah lama nggak nulis di blog karena sibuk dan nggak punya tema atau hal-hal yang perlu dibahas. But thanks to BCA (Bank Central Asia) yang sudah memberikan saya ide dan konten untuk nge-blog kembali. Blog ini akan berisi seputar complain saya terhadap bank tersebut.

Sebelumnya, saya mengucapkan terimakasih selama menjadi nasabahnya kurang lebih mau 10 tahun, saya merasa dimudahkan untuk bertransaksi dimanapun dan kapanpun karena ATM-nya banyak dimana-mana. Fasilitas internet banking & m-banking juga sangat memudahkan kehidupan finansial saya.

Tapi pagi ini saya dibuat kesal oleh salah satu ATM yang ada di BCA Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya. Satu atau dua kali dalam seminggu, saya biasa setor tunai ke BCA yang ada di Jalan HZ Mustofa. Saya biasa memisahkan uang 50-100 ribuan dari hasil usaha untuk setor langsung ke ATM daripada ke teller untuk menghemat waktu, maklum cuma pencari receh keberkahan :D

Begitu sampai di ruangan ATM, saya langsung bertransaksi di mesin untuk setor tunai dengan memasukkan beberapa lembar uang 50-100 an. Seringkali tidak saya hitung karena biasanya terhitung otomatis oleh mesin saat akan dimasukkan ke dalam rekening. Namun pagi tadi kayaknya lagi apes. Tiba-tiba mesin error, uang yang saya sudah masukkan ke kotak tempat memasukkan uangnya tertutup namun uang tidak bisa dimasukkan ke rekening. Hanya ada tulisan ‘silakan ambil kartu Anda’.

Untung memancing kap uangnya terbuka, saya coba narik uang. Ternyata error juga, hanya ada perintah untuk kembali mengambil kartu. Saya coba minta tolong satpam, dia langsung merekomendasikan saya agar langsung ke Customer Service. Untung lagi jam kerja, jadi langsung diproses.

Setelah bertemu CS, saya jadi galau juga pas tahu uang pasti akan aman dan nanti akan dilihat selisihnya dari sisa di ATM sama uang yang saya setorkan, tapi uangnya akan masuk ke rekening dalam 7 hari. Cukup panik dan sedih buat para pencari receh kayak saya dimana uang dengan nominal tersebut lumayan untuk puter-puter modal cari cuan.

Yang saya kecewa dari ATM BCA tersebut adalah, screen yang ada di ATM menandakan siapapun bisa bertransaksi tarik/setor tunai. Sangat jelas screen setor tunai centang/ceklis hijau. Tidak tanda X merah. Setelah saya coba bikin story di instagram, beberapa teman yang bekerja di perbankan (sebagian bekerja di BCA) meyakinkan saya untuk tenang karena uang pasti akan kembali. Pasti sih kalau itu… Bank sekelas BCA mana ada mengecewakan nasabahnya.. untuk yang kedua kalinya :) 



Meski lagi nggak beruntung karena punya masalah kayak gini, saya masih merasa beruntung karena masih punya sisa tabungan untuk menyambung hidup dan usaha saya. Target 2021 jadi nasabah BCA Prioritas wkwkwk, kalau nggak ganti bank.

Kebayang kalau orang yang uangnya tertelan nggak punya tabungan dan uang yang tertelannya itu buat bayar kuliah/cicilan yang besok jatuh tempo, yang kalau nggak dibayar hari itu tamatlah riawayatnya. Untung saya nggak, uang tertelan segitu mah masih bisa hidup, beli makan, beli quota dan beli bensin. Alhamdulillah.

Yaudah, segitu dulu ceritanya. Mudah-mudahan duitnya balik kurang dari seminggu, meski barusan banget ada salah satu teman menceritakan kejadian serupa dan uangnya katanya balik dalam waktu lebih dari 10 hari :D

NB: Anyway, uang saya sudah balik dalam 2 hari. Alhamdulillah. Tulisan ini diupdate.


Tuesday, January 7, 2020

Pakai Tea Tree Night Mask di Malam Hari, Ini yang Terjadi Keesokan Paginya!

Life is so much dynamic. So is my mind :D

Dulu saya paling suka OOTD, hunting baju buat foto-foto terus hasil jepretannya dipajang di blog, instagram, atau medsos lainnya. Pernah juga nggak mood ngapa-ngapain, sampai blog ini juga terabaikan sekitar 1 tahunan. Sekarang balik lagi nge-blog dan benar-benar lagi suka jajan skin care. Bisa dilihat dong beberapa postingan sebelum ini isinya skin care semua :D

Nah, karena kedinamisan itulah dalam postingan kali ini saya mau berbagi tentang skin care lagi. Nggak tahu kedepannya postingan tentang apa. Tapi yang paling penting posting aja deh biar ada jejak dan bisa throwback di masa depan. Anyway, menulis juga jadi salah satu terapi untuk menghadapi hidup yang kadang membosankan dan kurang spiced up.

Anggaplah apa yang kamu lihat dan tahu tentang saya adalah bagian dari perkembangan karakter saya hehehe.....

Jadi yang mau saya review dalam postingan kali ini adalah Tea Tree Skin Clearing Night Mask dan Foaming Cleanser, masih dari The Body Shop. Sebenarnya untuk varian Tea Tree sendiri ada banyak banget kayak facial wash, peel off mask, serum, scrub mask, body wash, night lotion, sampe mattifying lotion. Secara umum, produk tea tree diperuntukkan untuk wajah berminyak dan berjerawat. 

Dikarenakan wajah saya normal-normal aja, paling ada jerawat ringan 1-2 titik kalau abis make-up-an atau saat mau menstruasi, jadi yang saya beli hanya Tea Tree Skin Clearing Night Mask, sekalian juga buat menghilangkan acne scars karena sekitar setahun lalu wajah pernah jerawatan cukup banyak di area pipi kanan dan kiri.




Ini dia tampilan dari Tea Tree Skin Clearing Night Mask. Sama kayak Bouncy Sleeping Mask Drops of Youth yang pernah saya coba (tapi nggak direview di blog), tea tree night mask juga punya karakter memory shape jadi mau diaduk bagaimanapun, bentuknya akan kembali lagi mendatar, mengikuti bentuk wadahnya. 

Sedangkan untuk wadahnya mirip dengan Drops of Youth Cream. Nyaris sama, warnanya juga hijau dengan tutup warna hitam. 

Bagaimana cara penggunaannya? Di malam hari setelah wajah dibersihkan, aplikasikan Night Mask secara merata ke seluruh wajah, bisa juga sampai leher kalau diperlukan. Lalu biarkan semalaman. Di pagi harinya, seringkali saya tidak langsung mencuci wajah, tapi menggosok-gosok dulu sisa-sisa Night Mask dan hasilnya sel-sel kulit mati alias daki terangkat berwarna kehitaman hehehe.. Setelah itu wajah terasa lebih halus dan warna kulit jadi merata.

Lalu bagaimana reaksinya di wajah saya? Penggunaan baru sekitar 2-3 minggu dan hasilnya cukup memuaskan. Begitu bangun, wajah gak se-berminyak kalau pakai Night Mask Bouncy Sleeping Mask. Target saya pakai Tea Tree Night Mask adalah untuk bikin bekas jerawat hilang. Wanginya khas tea tree. Tapi aromanya tidak semenyengat tea tree oil untuk jerawat yang pernah saya coba tapi nggak begitu mempan dalam membuat jerawat hilang dengan cepat :D at least, di wajah saya.

Untuk penggunaan 2-3 kali dalam seminggu, kayaknya Night Mask ukuran 75 ml ini akan habis dalam waktu berbulan-bulan. Sama kayak Bouncy Sleeping Mask yang habis dalam 7-8 bulan dengan penggunaan 2-3 kali dalam seminggu namun di akhir-akhir saya pakai tiap malam karena pengen cepat habis, udah bosen pakainya hahaha..

Kita lihat yang 75 ml ini habis dalam jangka waktu berapa bulan. Karena awet, meski mungkin harganya cukup menguras dompet untuk yang bergaji UMR Kota Tasik, tapi kehitung ekonomis dengan kualitas yang berefek nggak mengecewakan pada wajah. Worth to buy!




Nah, sebenarnya saya juga pernah beli Tea Tree Skin Clearing Foaming. Kalau di-pump keluar busa. Ini dibelinya barengan sama Tea Tree Oil buat jerawat. Sampai sekarang awet banget karena dipakainya kadang-kadang soalnya kalau bersihin wajah lebih sering pakai facial wash atau milk cleanser. 

Sekian dulu review Night Mask kali ini. Kalau ada yang mau di-share boleh komen ya!

Friday, January 3, 2020

Nyobain Skincare Aroma Sirup ABC

Dalam rangka coba mencoba skin care, kali ini saya memang lagi rada keranjingan sama produk-produknya The Body Shop. Atas nama penasaran, setelah mencoba sebagian rangkaian Drops of Light, dalam postingan ini saya mau mereview varian The Body Shop Vitamin C. 

Ada beberapa produk Vitamin C yang TBS keluarkan yaitu Vit C Microdermabrasion, Liquid Peel, Skin Boost, Cleansing Polish, Face Spritz, Glow Boosting Moisturizer, dan Glow Protect Lotion SF 30 PA+++. Sesuai dengan kebutuhan dan bajet yang terbatas juga :D akhirnya saya beli 2 produk terakhir yang disebutkan di atas.

Pertama, Glow Boosting Moisturizer. Jadi ini adalah pelembab, sebenarnya nggak perlu-perlu amat karena saya masih punya Vitamin E Moisturizer, tapi karena penasaran akhirnya beli deh! Tekstur Vitamin C Moistureizer ini berbentuk gel yang ringan dan menyegarkan. Klaimnya bermanfaat untuk mencerahkan kulit wajah, tapi setelah kurang lebih 2-3 minggu penggunaan, menurut saya lebih bikin cerah varian Drops of Light sih!

Begitu kemasan dibuka, aroma vitamin C langsung terasa segar banget, mirip orson alias sirup ABC yang dulu biasa diminum kalau lebaran! :D Begitu diusapkan ke kulit yang sudah bersih (biasanya saya pakai setelah mandi), terasa banget langsung melembabkan.

Cara mengaplikasikannya? Usapkan pada seluruh wajah kecuali area mata dan mulut, lalu berikan pijatan untuk membantu produknya menyerap dengan maksimal. Nah, saya biasa menjadikan moisturizer ini untuk krim malam juga lho. Pagi-pagi begitu bangun, wajah cukup berseri dan lebih cerah.

Bisa juga untuk krim malam lho!

Nah, setelah menggunakan moisturizer saya langsung pakai glow protect lotion. Produk ini sudah SPF 30 PA+++ jadi bisa membantu melindungi kulit wajah kalau kita mau beraktivitas di luar ruangan di siang hari. Berdasarkan pengalaman saya, begitu dipakai, produk memang bikin kulit tampak glowing tapi oily, Namun setelah terkena panas matahari, kulit wajah akan langsung mengeluarkan keringat. Begitu keringatnya kita lap, wajah akan tampak sekali cerah merona gitu deh! :D


Dari beberapa produk The Body Shop Vitamin C, ada produk lainnya juga yang sudah dalam wishlist shopping saya, ada juga yang saya rasa belum perlu mencobanya. Misalnya Vitamin C cleansing polish, kayaknya saya nggak begitu tertarik untuk membelinya dalam waktu dekat. Alasan utamanya karena pembersih wajah saya masih banyak dari berbagai merk.

Produk lainnya, Vitamin C Microdermabrasion berfungsi untuk memberikan pengelupasan kulit (exfoliation) mingguan yang fungsinya menghaluskan kulit. Produk ini juga kayaknya belum perlu saya beli karena untuk exfoliasi, saya masih pakai Drops of Light Liquid Peel yang nggak abis-abis sampe bosen makenya. Kalau DOL Liquid Peel sudah habis, kayaknya saya mau coba Vitamin C-nya deh! Awalnya saya pengen nyoba yang Drops of Youth, tapi setelah iseng pakai Drops of Youth Essence, kayaknya wajah saya belum terlalu perlu pakai anti aging karena masih segar dan kenchanggg :D

Untuk cobain Vitamin C Face Spritz juga kayaknya belum perlu. Beberapa waktu lalu pernah cobain Vitamin E face mist-nya dan bikin wajah oily sih! Jadi untuk face mist atau semacamnya, belum tertarik lagi untuk coba.

Lalu ada juga Vitamin C Skin Boost yang kayaknya sama saja berupa pelembap dengan produk yang sudah saya beli: Glow Boosting Moisturizer. Saya menyimpulkan dengan demikian karena sama-sama ada kata 'boost' anyway :D 

Gitu aja sih review skin care aroma sirup ABC. Kamu sudah coba atau pengen coba yang mana? Komen dibawah ya! Makasih sudah membaca sampai tamat .

-Tamat-