Saturday, July 1, 2017

Tasik Bersedih

Menurut isu yang beredar, pelaku pembunuhan bocah di Purbaratu telah ditemukan. Ternyata pelakunya juga masih bocah. Usia belasan. (Sumber dari grup WA)
Tapi apapun kenakalan yang terjadi pada anak, apalagi yang fatal seperti ini... Pertanyaan pertama yang muncul adalah, bagaimana cara didik orang tua si pelaku sampai-sampai hasil didikannya membuat si anak tega membunuh sesama dengan keji dan tidak manusiawi.
Dalam hati, saya sedikit menyinggung peran ibu si pelaku yang harusnya menjadi sekolah pertama buat setiap anak.
Mungkinkah dia abai dengan perannya mendidik anak? Bisa jadi dia juga belum punya pengetahuan cukup tentang parenting.
Perempuan dalam hal ini yang sudah punya anak memang punya tugas yang berat, penopang kekokohan kualitas anak-anaknya.
Dia tidak sekadar mengajarkan membaca, menulis, berhitung, dan menggambar, tapi mengajarkan hal yang tidak kalah penting dari itu yakni nilai-nilai kehidupan seperti kejujuran, tanggung jawab, rasa saling menyayangi sesama, dan lain-lain.
Dengan perannya yang besar, tidak heran perempuan memang dimuliakan. Terutama oleh sudut pandang agama.
Jika setiap perempuan tahu, paham, dan menjalankan peran sebagai ibu dengan berbekal ilmu, mungkin tragedi di Purbaratu tidak akan terjadi. Karena bagaimanapun, anak belasan tahun seperti si pelaku seharusnya masih ada dalam pengawasan dan bimbingan orang tuanya.
Lewat kasus tersebut, saya sebagai perempuan semakin tergerak untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya agar bertambah ilmu pengetahuan tentang memahami psikologi setiap orang, khususnya anak-anak.
Seburuk apapun manusia, dia masih punya sisi baik yang membuat kita tidak berhak menghakiminya.
Semoga para calon pendidik dimampukan untuk mendidik anak-anaknya dengan baik dan sejahtera.
Yang belum punya anak, semoga disegerakan oleh sang maha.. Semoga momen penantiannya menjadi pembelajaran untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Sedangkan yang belum menikah, semoga segera diberikan yang terbaik dengan turut serta selalu memperbaiki diri.
Kalau nanya kapan saya nikah, jawaban saya adalah.. 'Sama aja kayak kebanyakan orang, kalau nggak Sabtu, ya, Minggu,".
Wassalam.

No comments:

Post a Comment